Rudal Rusia S-300 Hajar Kota Pokrovsk Ukraina, 11 Orang Meninggal Termasuk 5 Anak

Irandeliver – Gempuran rudal Rusia sudah tewaskan 11 orang, termasuk lima beberapa anak, di Ukraina timur, kata seorang petinggi di tempat.

Rudal Rusia S-300 menghajar Kota Pokrovsk di daerah yang terkuasai Ukraina di daerah Donetsk, kata gubernur daerah itu.

“Lawan dengan sinis serang masyarakat sipil, berusaha memunculkan penderitaan sebanyak-banyaknya,” tulis Gubernur Vadim Filashkin di Telegram seperti d ikutip dari BBC, Minggu (7/1/2024).

Dalam pidato video malamnya, Presiden Volodymyr Zelenskyy menjelaskan pasukan Rusia sudah menarget wilayah permukiman.

“Rusia harus terus rasakan resiko atas gempuran seperti itu,” tambah Zelenskyy.

Selama ini faksi Rusia belum memberi komentar.

Pokrovsk memiliki jarak sekitaran 70 km (43 mil) barat laut Kota Donetsk, yang ditempati oleh pasukan Rusia.

Saat sebelum perang Rusia Ukraina, populasi Pokrovsk sekitaran 60.000 orang. Sejumlah masyarakat sudah walaupun lagi ada peringatan sah mengenai resikonya.

Pada Agustus 2023, minimal 9 orang meninggal dan beberapa puluh yang lain cedera dalam gempuran rudal Rusia di kota itu.

Awal minggu ini pasukan Ukraina mengeluarkan lebih dari 70 drone melewati tepian ke Rusia sesudah Moskow memperlancar pemboman udara paling besarnya. Ini mengakibatkan penyelamatan di Kota Belgorod di barat daya.

Laporan Associated Press (AP) menyebutkan, militer Ukraina di hari Sabtu (6/1) mengeklaim jika mereka sukses serang pangkalan udara militer Saki di samping barat semenanjung Krimea yang ditempati Rusia.

“Saki airfield (bandara Saki!) Semua sasaran terwujud!” Komandan Angkatan Udara Mykola Oleshchuk menulis di Telegram. Ia mengeluarkan photo yang terlihat memperlihatkan bandara, walaupun gambar itu tidak bisa selekasnya diverifikasi.

Perang di Musim Dingin Rudal Rusia, Duta besar Vasyl Hamianin: Ukraina Perlu Kontribusi Pertahanan Udara

Dalam pada itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan jika faksinya memerlukan air defense systems atau pertahanan udara sepanjang perang pada musim dingin.

“Kami tidak menghasilkan senjata pertahanan. Senjata High Technology kita tidak punyai. Tetapi kami perlu air defense systems,” kata Duta besar Vasyl Hamianin dalam press brefing bersama mass media dengan online, Jumat (5/1/2024).

” kami mengetahui jika rudal Rusia memperoleh kontribusi dari Korea Utara dan Iran. Termasuk misil long shot and middle kisaran dan drone.”

Duta besar Vasyl menyentuh masalah gempuran yang tidak pernah terjadi awalnya yang terterima oleh Ukraina.

“Seranghan pada awal tahun ini mengakibatkan beberapa anak dan masyarakat meninggal sampai 100 orang yang lain alami cedera,” kata Duta besar Vasyl.

“Gempuran misil ini merusak beberapa material dimulai dari rumah, sekolah sampai TK beberapa anak.”

“Ini ialah hadiah tahun baru dari beberapa teroris,” claim Duta besar Vasyl.

“Saya mengharap supaya warga dunia dapat menyaksikan ini.”

Awalnya, Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia sudah memakai rudal balistik dan peluncur yang disuplai oleh Korea Utara dalam perang Ukraina. Jubir Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan sebagai eskalasi krusial dan mengenaskan.

AS, ungkapkan Kirby, akan mengusung rumor ini ke Dewan Keamanan (DK) PBB dan jatuhkan ancaman tambahan pada mereka yang berusaha memberikan fasilitas transfer senjata. Penyediaan rudal balistik oleh Korea Utara adalah pelanggaran secara langsung pada beberapa resolusi DK PBB.

“Kami akan menuntut Rusia bertanggungjawab karena satu kali lagi menyalahi kewajiban internasionalnya,” kata Kirby, seperti dikutip BBC, Jumat (5/1/2024).

Pertukaran Tahanan Paling besar di Perang Ukraina dan Rusia, Keseluruhan 478 Sandera Dibebaskan

Awalnya, walau sebenarnya Ukraina dan Rusia tukar beberapa ratus sandera perang, yang dilukiskan oleh faksi berkuasa di Kyiv sebagai transisi paling besar saat perang.

Ukraina menjelaskan 230 tahanan, termasuk anggota angkatan membawa senjata dan penjaga tepian, sudah dibebaskan dari penawanan Rusia. Sebagai imbalannya, 248 masyarakat Rusia dibebaskan oleh Ukraina dalam persetujuan yang dimediasi oleh Uni Emirat Arab.

Ini adalah transisi tahanan besar pertama semenjak Agustus 2023 kemarin.

“Masyarakat kami telah pulang,” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di sosial media seperti d ikutip dari BBC.

“Ini hari, kami bawa lagi lebih dari 200 prajurit dan masyarakat sipil dari penawanan Rusia”.

Pada sebuah pengakuan, Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan perundingan itu “susah”.

Ke-2 negara sudah tukar tahanan pada beberapa peluang semenjak diawalinya perang besar di Rusia pada Februari 2022, tetapi pimpinan Ukraina menjelaskan bulan kemarin jika proses itu melamban karena “argumen yang detil” dari Rusia.

Gambar yang memperlihatkan pembebasan tahanan diupload dengan terpisahkan oleh petinggi Rusia dan Ukraina. Sebuah video yang di-launching oleh Moskow memperlihatkan sebagian orang Rusia yang dibebaskan tersenyum dalam bis.

Ukraina menjelaskan tentara mereka yang dibebaskan termasuk tujuh pembela Pulau Ular, sebuah pulau berbatu di Laut Hitam.

Pulau Ular jadi lambang perlawanan Ukraina beberapa saat sesudah agresi besar Rusia, saat penjaga tepian yang ditaruh di situ menampik berserah ke kapal perang rudal Rusia Mosvka.

Orang yang lain dibebaskan termasuk anggota Garda Nasional yang diamankan di zone eksklusi Chernobyl dan tentara yang ditahan sepanjang pertarungan di pabrik baja Azovstal di Mariupol. Enam pada mereka yang dibebaskan ialah masyarakat sipil, menurut Kyiv.

Gempuran Rudal Rusia ke Ukraina Masuk Daerah Udara Polandia, Diplomat Moskow Diundang

Awalnya, Rusia mendobrak Ukraina pada Jumat 29 Desember 2023 secara berbagai ragam tipe rudal dan drone, yang sebelumnya disampaikan tewaskan 12 orang selanjutnya banyaknya wafat menjadi 30.

Militer Ukraina menjelaskan 158 rudal dan drone ditembakkan ke Ukraina dan 114 salah satunya remuk.

Rusia serang Ukraina dengan 158 drone dan rudal…, menarget infrastruktur penting, industri dan sarana militer, kata militer Ukraina.

Salah satunya rudal disampaikan masuk daerah udara Polandia, menyebabkan panggilan Kuasa Usaha Rusia untuk minta keterangan berkenaan rudal Rusia yang menyalahi daerah udara Polandia dan pemberhentian atas kegiatan itu. Hal tersebut dipublikasikan oleh Kementerian Luar Negeri Polandia pada Jumat (29/12) malam.

Menurut Staff Umum Angkatan Membawa senjata Polandia, sebuah rudal Rusia masuk daerah udara anggota Kesepakatan Pertahanan Atlantik Utara atau NATO pada Jumat (29/12) pagi. Sementara faksi berkuasa Ukraina memberikan laporan gempuran umum di beberapa kota di semua Ukraina dalam tadi malam.

“Pada Jumat jam 07.12 waktu di tempat, dari tepian dengan Ukraina, terjadi pelanggaran daerah udara Polandia oleh sebuah object yang tinggalkan daerah Polandia sesudah kurang dari 3 menit,” tulis Staff Umum Polandia di sosial media X mencuplik VOA Indonesia, Minggu (31/12/2023).

“Kami mengidentifikasinya sebagai peluru kendalian rudal Rusia. Sejauh ini pelintasan rudal dicari oleh mekanisme radar, baik Polandia atau sekutu. Mekanisme pertahanan udara pada kondisi waspada.”

Adapun kantor Informasi RIA Novosti mencuplik kuasa usaha Rusia di Warsawa Andrei Ordash, menjelaskan Polandia selama ini tidak memberi bukti pelanggaran tepian.